Investasi Selama Lima Tahun

  • 3 min read
  • Feb 27, 2023

Merancang PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) mandiri ternyata bisa menjadi sebuah investasi. Keuntungannya didapat dari pengeluaran biaya listrik pembayaran PLN yang bisa kita simpan. Alias, setiap bulannya kita ti

dak perlu membayar biaya pemakaian listrik PLN lagi. Bahkan di awal tahun saja , sudah bisa terasa.

Mau berhitung? Yuk, kita coba berhitung.

Tapi sebelumnya disclaimer dulu yah. Hitung-hitungan ini berdasarkan pengalaman yang dilakukan Beben Sukarsah (38), seorang bapak yang mendirikan PLTS mandiri di rumahnya. Biaya pengeluaran bisa jadi berbeda dan juga biaya pengeluaran listrik PLN yang berbeda pula.

Baiklah. Biaya listrik PLN dengan menggunakan token, biasanya dikeluarkan Rp. 200 ribu perbulan atau Rp. 50 ribu seminggu. Ketersediaan daya listrik di rumahnya adalah sebesar 14 kWh. Jumlah daya kadang tak cukup dengan kebutuhan listrik yang ada di rumah tangga.

Sementara, pemasangan PLTS milik Beben berbiaya sekitar Rp. 9 juta yang dicicil pembeliannya selama 1,5 tahun. Kekuatan atau daya tahan alat-alat PLTS adalah selama 5 tahun. Maka biaya listrik PLN sebesar Rp. 200.000×60 bulan adalah Rp 12 juta. Jadi, masih ada selisih Rp. 3 juta. Jumlah uang yang cukup dari hasil penghematan.

Tapi, sejak awal pemasangan PLTS, Beben tidak memutus jaringan listrik PLN. Ia lalu hanya membeli pulsa token listrik Rp. 50.000 dan ternyata bisa bertahan selama 4 bulan. Maka sejak pemasangan PLTS mandiri ini, hitunglah bahwa Beben masih mengeluarkan biaya untuk PLN sebanyak Rp. 900 ribu untuk 5 tahun ke depan. Jadi, masih ada sisa selisih dari penghematannya sebesar Rp. 2.100.000.

Menurut Beben, bisa saja ia sama sekali memutus jaringan listrik PLN, tapi belum saatnya. Lagipula, perhitungan biaya kebutuhan listrik PLN ini memang hanya terjadi di awal tahun pemasangan PLTS. Di tahun ke dua sampai tahun ke lima, bisa jadi pengeluaran biaya untuk listrik PLN menjadi lebih kecil, yaitu bisa saja pengisian token listrik Rp. 50 ribu itu berlaku untuk 6 bulan saja. Nah, kalau begini selisih antara biaya kebutuhan listrik PLN dengan PLTS mandiri , menjadi lebih besar lagi.

Selain itu, pada tahun ke enam dan seterusnya, biaya peralatan PLTD juga tak sebesar pembelian di awal instalasi. Hitungan umur 5 tahun untuk beberapa peralatan PLTS adalah jaminan yang diberikan oleh pabrik penyedia. Bisa jadi lebih dari 5 tahun.

Beben pun membenarkan, jika pemasangan PLTS ini dilakukan dengan penuh perhitungan dari segi biaya. Karena menjadi hobi, maka ia melakukannya dengan hati-hati, efektif dan efisien. Salah satunya tidak menyebabkan kantong kering demi membeli peralatan PLTS.

“Niatnya memang salah satunya agar lebih hemat bayar listrik, meski di awal banyak barang yang harus di cek out di toko online,” katanya.

Lebih dari itu, Beben pun puas melakukannya karena dikerjakan sesuai hobi. Yang pasti, dengan sudah adanya PLTS mandiri di rumahnya, kebutuhan listrik tetap terpenuhi optimal. Tidak over kapasitas, tidak juga kekurangan sehingga harus naik daya sementara.

Lantas, bisa nggak kita pasang PLTS mandiri tapi tidak mengerti cara pasangnya? Bisa dong. Panggil saja Beben ini, untuk bantu kita memasangkan, merakit dan memfungsikannya hingga baik. Soal biaya? Bisa diatur. Pembelian alat bisa didiskusikan sesuai anggaran. Soal tarif jasa pasang? Pasti ada tarifnya. Tapi bisa dirundingkan sesuai berat dan ringannya pekerjaan.

“Perhitungan biaya nanti kita lakukan bersama-sama, sesuaikan dengan anggaran yang ada sambil membandingkan dengan biaya listrik PLN,” kata Beben.

Beben lantas menambahkan, jika nanti sudah terasa penghematannya, biasanya ‘tanpa sadar’ kita meng-upgrade peralatan PLTS dengan sendirinya.

“Nanti juga ketagihan dan minta ingin nambah beli ini beli itu,” kata Beben sambil tertawa.
Lebih dari itu, Beben pun memang sudah merasakan keuntungan, manfaat, dan kepuasan dari PLTS mandiri ini. Yaitu, perasaan nikmat menggunakan sinar matahari yang tersedia gratis sepanjang dunia ini masih ada.

“Pokonya PLTS mandiri ini akan sampai ada sampai kiamat nanti, selama itulah kita bisa menikmati, mengambil sinar matahari gratis dan baru akan habis jika dunia ini kiamat,” kata Beben.

Olah karenanya, selama menikmati PLTS ini, Beben pun merasakan rasa syukur yang teramat dalam kepada Sang Pencipta sinar matahari.
“Bisa jadi jalan hijrah nih,” gumam Beben.*

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *