Sukaria Memenuhi Undangan ke Perancis

  • 3 min read
  • Nov 16, 2023

Ketika tulisan ini dibuat, sekelompok tim kesenian dari Sumedang bernama Simpay Panaratas Paraguna Sumedang sudah beranjak dari kediamannya untuk terbang menuju Perancis. Mereka diundang oleh sebuah grup seni dari Perancis yaitu Le Concert Improptu untuk berkolaburasi bersamanya. Undangan ini sebenarnya sudah ada sejak 2020 ketika Simpay Panaratas tampil di Jakarta pada Februari 2020 di Simponia Jakarta. Terpesona dengan penampilannya dan masih penasaran dengan musikalitas tim seni asal Cicelot, Kecamatan Cimalaka ini, maka mereka langsung diundang untuk tampil di Perancis.

Sayang, pandemi langsung melanda dunia sehingga keberangkatannya ke Perancis tertunda selama 2 tahun hingga pada November 2023 lah Simpay Panaratas Paragan Sumedang bertandang ke Perancis.
Pimpinan Simpay Panaratas Paraguna Sumedang, Dedy Hernawan, mengatakan undangan ini sebenarnya menindaklanjuti permintaan kolaburasi dari Perancis pada dua tahun lalu. Pada 2020, Simpay Panaratas tampil dalam rangka peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Perancis-Indonesia.
“Undangan ini pun sebenarnya masih dalam rangka yang sama karena sempat tertunda, jadi memang kami ke sana untuk memperingati hubungan diplomatik ini sekaligus kita sama-sama mengapresiasi seni sebagai sesama seniman,” kata Dedy.
Pada pertunjukannnya nanti, kolaburasi yang akan dilakukan adalah salah satunya memainkan sebuah pertunjukan musik dengan cara bersahut-sahutan. Jadi, ada dua grup seni dari negara berbeda yang akan berkomunikasi secara nonverbal melalui musik. Menurut Dedy, untuk bagian ini dirinya dan tim sudah mempersiapkan sebaik mungkin dengan cara berlatih, menganalisa musik dari tim Le Concert, dan mempersembahkan apa yang menjadi bentuk komunikasi dan perasaan dari Simpay Panaratas.
“Dua negara memainkan sebuah musik dengan ciri khas musikalitas yang berbeda dalam satu tampilang panggung, nah maka akan terlihat bagaimana sebuah musik disajikan dalam versinya masing-masing namun tetap nyambung satu sama lain bahkan seperti sedang berkomunikasi,” papar Dedy.
Penampilan lainnya yang akan disajikan adalah pertunjukan seni untuk menjadi bahan workshop oleh pelajar, pengajar dan pelaku seni di Perancis tepatnya pada Selasa, 14 November 2023 sampai dengan Jumat, 17 November 2023. Oh iya, ada lagi penampilan yang akan disuguhkan Simpay Panaratas adalah pertunjukan wayang.
Kesemua penampilan ini sudah dipelajari Simpay Panaratas sejak 4 bulan lalu, ketika undangan ini memang dipastikan akan dihadiri.
Sementara, ketika ditemui di rumahnya dua hari sebelum keberangkatan, yaitu di sanggar Simpay Panaratas Paraguna Sumedang, di Dusun Cicelot, RT 2 RW 4, Desa Mandalaherang, Kecamatan Cimalaka, Dedy tampak sedang bersiap-siap dan berkemas. Tim yang akan pergi sebanyak 9 orang. Selain Dedy juga ada 8 orang lainnya yang sebelumnya memang sudah belajar di Simpay Panaratas. Yaitu, Dede Hernawan, Devi Anggitaningrum, Yayang Echa Iswan Nur’alim, Momammad Gilang Assadillah, Egi Herdiansyah, Reigy Adias Juliansyah, Hamdan Maulana, dan Hidayat. Mereka adalah pelajar SMA, mahasiswa dan lainnya.
Tidak semua alat musik yang biasa mereka mainkan turut dibawa, karena sudah seperangkat gamelan yang sudah disediakan di Perancis. Alat musik yang dibawa adalah rebab, suling, kendang dan juga wayang. Kendang adalah alat musik spesialisasi yang dimainkan Hamdan. Sedangkan wayang adalah alat yang ahli dimainkan Reigy.
Di Perancis nanti, mereka juga sudah disediakan akomodasi. Sedangkan dari Sumedang, cukup dokumen diri seperti visa, pasport dan transportasi saja. Untuk menyiapkan ini semua, Dedy mengaku cukup sulit mengingat butuh biaya besar. Namun, bersyukur, ada banyak bantuan dari instansi pemerintah di pusat maupun di kabupaten sendiri yang memberikan kucuran dana bantuan dalam rangka kunjungan seni ke Perancis ini.
“Semua sudah terakomodir atas upaya Simpay Panaratas dibantu beberapa instansi pemerintahan baik di pusat dan kabupaten, alhasil kami semua dapat berangkat ke Perancis,” kata Dedy lega.
Lalu, apa saja keuntungan yang akan didapat dengan tampilnya tim ini di Perancis? Materi? Tentu ada, namun tidak besar dan tidak ditentukan besarannya. Selain itu, materi ini sesungguhnya bukanlah hal utama yang menjadi tujuan. Melainkan sebuah pengalaman berharga yang kaya sekali manfaatnya. Simpay Panaratas menjadi lebih dikenal, seni di Indonesia, khususnya seni sunda juga lebih dikenal dan dihargai di tanah Eropa. Selain itu, tujuan utamanya adalah bertambahnya karya dan aksi serta pengabdian Dedy sebagai pimpinan Simpay Panaratas dan anak-anak timnya.
“Pengalaman, riwayat seni, dan karya mereka akan bertambah lebih untuk perjalanan di kemudian hari nanti,” kata Dedy.
Yayang, salah satu anggota tim, mengaku sangat senang sekali. Perasaan banga dan terharu juga turut menyertai persiapan dan perjalanan yang pertama kali langsung ke tanah Eropa ini.
“Saya sangat bangga sekali bisa turut tim ini menuju Perancis melalui hobi dan kesukaan saya di seni, untuk itu itu kami telah belajar dengan sungguh-sungguh bersama Pa Dedy agar tampil terbaik di Perancis nanti, ” kata Yayang.***